Tuesday, April 15, 2014

Nikmatnya Tarbiah Guru..Satu Anugerah.


CINTAKU PADANYA...

Seketika, hatiku teringat murobbi. Dan tersenyum –senyum sendiri. Kerana apa? Kerana pandangan yang sempurna ke hati murid (ahwal) dan biasanya jawapan yang diberi itu ringkas, namun tepat ke hati. Dalam pelajaran tasawuf,baik syarah Hikam Abi Madyan oleh Sheikh Daud Fathoni atau nukilan Sheikh Abdurrahman Siddiq, mufti negeri Inderagiri menyebutkan “mata hati” sebagai basirah. Dan mata hati seorang guru yang benar (kamil) terang dengan cahaya Ilahi adalah satu anugerah kurnia yang besar dari Allah SWT. 



Kata ulama' amat beruntung seseorang yang namanya terpahat dalam hati gurunya, bahkan mendapatkan cintanya yang mendalam. Bahkan sangat mulia dan akan mendapat kedudukan yang tinggi bagi yang sanggup berkhidmat sepenuh hati pada gurunya. Jelas, dari kacamata alfaqir wal haqir ini, hidup ini tak pernah menipu akan keberkatan amalan khidmat ini. Allah Maha Adil lagi Maha Pemurah. KurniaanNya tak pernah habis.


PERLU DIFAHAMI...seorang murid itu perlu bijak mengerti apa kehendak gurunya. Ini tanda ‘Penerimaan Tarbiah yang Sempurna’. Ada sebuah cerita....





KISAH RAJA DAN HAMBA KESAYANGANNYA.


Abd Al-Karim al-Qusyayri menceritakan di dalam Bukunya, Risalah al-Qusyayriyyah, 
"Ada seorang raja mempunyai seorang pelayan yang mendapat perhatian lebih dari pelayan lainnya. Sang raja ditanya tentang hal ini, maka ia menjelaskan kelebihan pelayan tersebut dari pelayan lainnya dalam pengabdian. (khidmat kepada tuannya)

Suatu hari sang raja sedang menunggang kuda 
bersama para pengiringnya. Di kejauhan tampak sebuah gunung bersalji, sang raja menatap ke arah salji itu dan membongkokkan kepalanya. Si pelayan lantas segera memacu kudanya, dan tidak lama kemudian, ia kembali dengan membawa sedikit salji. Sang raja bertanya kepadanya.....

"Bagaimana engkau tahu bahwa aku menginginkan salji? 
Pelayan menjawab, "Kerana paduka menatapnya terus, dan seorang raja hanya melihat sesuatu kalau ia menginginkannya." 

Maka sang raja berkata, 'Aku memberimu anugerah dan kehormatan khusus, karena bagi setiap orang ada pekerjaannya sendiri, dan pekerjaanmu adalah mengamati pandangan mataku dan memperhatikan keadaanku" 




KISAH 2: SEORANG GURU DAN MURID KESAYANGANNYA..

Al-Qusyayri, dalam  RISALAH AL QUSYAIRI BAB 21: MURAQABAH ada menceritakan...
Ada seorang Syaikh mempunyai beberapa murid, dan ia lebih menyukai salah seorang di antara mereka dan memberinya perhatian lebih daripada murid-murid yang lain. Ketika ditanya tentang hal itu, ia menjawab: 

"Aku akan menunjukkan kepadamu mengapa aku bersikap demikian terhadapnya." 

Kemudian syaikh itu memberikan kepada setiap orang muridnya seekor burung dan memerintahkan kepada mereka:

 "Sembelihlah burung-burung itu di suatu tempat yang tidak ada seorang pun akan rnelihatnya."

Mereka berangkat, kemudian masing-masing kembali dengan burung sembelihannya, akan tetapi, murid kesayangan itu kembali dengan membawa burung tersebut dalam keadaan masih hidup. 

Ketika syaikh bertanya, "Mengapa engkau tidak menyembelihnya?" 
Murid itu menjawab, "Tuan memerintahkan saya untuk menyembelih bumng ini di tempat yang tidak dilihat oleh siapa pun, dan saya tidak bisa menemukan tempat seperti itu". 

Mendengar jawaban muridnya itu, sang syaikh berkata kepada murid-murid yang lain,
 "Inilah sebabnya mengapa aku lebih memberikan perhatian kepadanya"



Jadi, dapatlah difahami inilah bentuk bentuk akhlak dan adab seorang murid yang menerima tarbiah yang sempurna dari gurunya. Ia bijak, bersikap baik dan faham akan didikan gurunya. Semoga kita semua termasuk alfaqir yg banyak kesalahan ini mampu menjadi seorang murid yang baik, sopan dan menerima tarbiah yang baik dari guru dengan izin Allah SWT.

InsyaAllah. 




        JUALAN PRODUK ISLAMI, RAWATAN ISLAM, TERAPI SUKSES         

Categories:

0 comments:

Post a Comment